Judul asli: Anta, man yuakhkhirun nashro ‘an hadzihil ummah
Penerjemah: Mulyadi Luthfy
Mahasiswa Universitas Al-Iman
Kamu-lah yang menunda kemenangan Umat Islam
Bismillahirrahmanirrahim
Saat ana merasa priahtin melihat berita-berita kaum muslim dan musibah-musibah yang menimpa mereka, hati nuraniku bertanya padaku:”Hai, kamu yang menunda kemenangan umat Islam, bahkan kamu juga penyebab utama semua musibah yang menimpa kita”.
Saya bilang kepadanya:”Loh, bagaimana itu bisa terjadi, kenapa saya yang dituduh, saya cuma seorang hamba lemah yang tidak mempunyai kuasa dan power, jika saya perintahkan kaum muslimin, mereka tidak akan nurut, jika ana menasehati merekapun tidak akan menerima…
Dengan cepat ia memotong pembicaraanku:”Musibah-musibah itu karena dosamu, karena maksiat-maksiatmu, itu karena maksiat-maksiat yang kamu lakukan dihadapan Allah siang malam, karena kamu menjauhi kewajiban-kewajiban kamu, dan juga kamu terlalu meremehkan hal-hal haram…
Saya bilang padanya:”Lalu…apa yang telah saya lakukan, sampai saya menerima celaan dan cercaan dalam penundaan kemenangan Islam?
Dia berkata:”Wahai Abdullah, demi Allah jika saya duduk, apakah aku perlu menghitung untukmu apa yang Engkau lakukan waktu lalu…Apakah kamu termasuk orang-orang yang Sholat Subuh berjamaah saat fajar?
Aku menjawab:”Iya kadang-kadang, kadangkalanya saya ketinggalan…”
Dia memotong lagi:”Ini kontradiksi namanya, bagaimana mungkin engkau mengaku mampu berjihad melawan musuh-musuhmu, sedangkan kamu sendiri gagal melawan hawa nafsumu sendiri, yang dalam hal tidak memerlukan darah dan harta, padahal sholat dua rokaat tidak memerlukan waktu lama, cuma beberapa menit…
Bagaimana engkau menuntut jihad…sedangkan engkau sendiri teledor dalam menunaikan sholat wajib, serta meninggalkan sholat jammaah, menyepelekan sholat sunah rowatib, tidak membaca wirid Alquran, melupakan dzikir pagi dan sore, tidak pernah meninggalkan ghibah, tidak berbakti kepada orang tua, dan juga tidak silaturrahmi, meninggalkan amalan-amalan, selalu melihat hal-hal haram di surat kabar atau layar kaca, enak-enakan mendengarkan musik, sembrono dalam kewajiban amar makruf nahi mungkar dan dakwah ke jalan Allah, kamu cuma bisa berfoya-foya.
Lalu dia beralih ke pembicaraan lain:”Bagaimana engkau menuntut penerapan syareat Allah, Syareat Islam di negaramu, sedangkan engkau sendiri tidak pernah menerapkan Syareat Islam dalam jiwa dan keluargamu, apakah engkau tidak takut kepada Allah karena hal itu? Apakah kamu tidak menyeru mereka ke jalan petunjuk, serta menjauhkan mereka dari hal-hal haram? Tidak berusaha menghidupi mereka dari makanan halal? Kamu menjual hal-hal mungkar, berbohong, menipu, mengingkari janji, kamu memang layak mendapatkan ancaman dari Allah…
Aku potong pembicaraannya:”apakah karena itu kemenangan umat Islam tertunda? Apa bisa kemenangan umat seluruhnya tertunda sebab satu orang di antara sekian milyar umat?”
Dia bilang:”Ah …, dunia telah mengkloning ratusan juta orang seperti kamu -kecuali yang dirahmati Allah…- Semuanya menempuh jalanmu, mereka tidak mau taat, tidak takut berbuat maksiat, semuanya menuntut kemenangan, karena di umat islam ada orang yang lebih utama dari mereka, tapi realita yang menyakitkan bahwa semuanya samaaaa…kecuali orang yang mendapat rahmat dari Allah. Tahukah engkau wahai Abdullah, ketika para sahabat Nabi Muhammad saw berperang, lalu mereka tidak mendapat kemenangan, mereka tahu dan yakin pasti diantara pasukan ada yang telah berbuat dosa dan maksiat…
Jika seperti itu, bagaimana pandangamu dengan kenyataan umat yang bergelimang dosa dari yang besar sampai yang kecil, dari hina sampai yang berjubel…? Apakah engkau tidak tahu bahwa dosa umat manusia sudah memenuhi ujung timur dan barat bumi?
Tanpa sengaja, air mataku meleleh, sebelumnya tidak terbayangkan olehku walau sekali saja, bahwa aku seorang yang mengaku cinta Allah, Rosulullah, Islam, Umat Islam, tetapi ternyata aku termasuk seseorang yang menyebabkan kekalahan Umat Islam, aku telah mengambil bagian dalam mengalirnya darah Umat Islam yang tidak berdosa di muka bumi.
Memang sangat mudah mencela si dia atau si itu, tapi aku tidak berfikir dan tidak mencela aib serta kebobrokanku sendiri, serta tidak merenungkan Firman Allah:”InnaAllaha la yughoiyyiru ma biqoumin hatta yughoiyyiru ma bi angfusihim…). Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya…iya Firman Allah memang benar…
Lalu aku bilang pada hati nuraniku:”Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan nafsu pencela’nafsu lawamah’, yang telah Allah gunakan bersumpah dalam Alquran sampai kiamat nanti. Lalu nasehatmu gimana?”
Hati nuraniku berkata:”Mulai dari dirimu sendiri, tunaikanlah kewajiban, sholatlah 5 waktu tepat waktu dengan berjamaah, keluarkan zakat, takutkan durhaka pada orang tua, dekatkan dirimu dengan amalan-amalan sunnah, jangan tinggalkan kesempatan sedikitpun untuk taqorrub pada Allah walaupun itu amalan kecil, dan ingatlah bahwa senyuman diwajahmu pada teman-temanmu adalah sodaqoh, ikhlaslah dalam amalan dan tekuni, jangan engkau menuntut agar bendera jihad dikibarkan sedangkan engkau sendiri gagal memerangi nafsumu sendiri, jangan mencela orang lain untuk lari dari tanggung jawab, tapi benahi dirimu, maka orang lain akan ikut terbenahi, jadilah panutan disemua tempat yang kamu tempati,…setelah itu mohonlah pada Allah secara ikhlas agar Allah mendatangkan kemenangan padamu dan orang-orang yang bersamamu serta semua orang yang menempuh jalanmu, jalan Islam. Dan pada akhirnya, engkau akan termasuk orang yang difirmankan oleh Allah:”In tanshurullah, yansurkum wayutsabbit aqdamakum..” Jika engkau minta kemenangan pada Allah, Maka Allah akan menolong kalian dan menetapkan kaki kalian…dan ketahuilah bahwa semua maksiat yang kamu lakukan kepada Allah dan semua ketaatan didalamnya adalah alibimu didepan pengadilan bahwa engkau telah ikut berusaha melawan ketidakadilan yang mengalirkan darah umat Islam yang tidak berdosa…
Aku angkat mukaku, memohon ampun pada Allah atas apa yang telah aku lakukan, aku usap air mataku sambil berkata:”Ya Tuhanku, hati nuraniku telah taubat kepadamu, aku telah taubat kepadamu pula ya Allah.
Dan untuk membuka lembaran dalam hidup baru, aku mulai sholat dua rakaat di tengah malam, dan memohon kepada Allah agar selalu memberi nikmat kepadaku dalam istiqomah di jalan Islam. WAllahu a’lam.
Bagian kedua:
Judul Asli: Kaifa yastarjiul muslimuna izzatahum? Bagaimana cara Umat Islam bisa mengembalikan kejayaan mereka?
Nenek moyang kita yang muslim, ketika mereka dikalahkan oleh musuh, mereka meng-instropeksi diri mereka, memeriksa diri mereka kenapa kekalahan ini menimpa mereka? Ketika mereka menemukan hal yang bertentangan dengan sunnah Rosulullah dalam diri mereka dalam suatu hal, mereka cepat-cepat merubahnya dan segera kembali ke jalan Rosulullah saw dan mendidik umat…
Walaupun sebenarnya jumlah mereka lebih sedikit dari jumlah musuh, setelah menunaikan langkah ini, dengan izin Allah mereka bisa mengalahkan musuh, dan itu sebagai implikasi dari apa yang telah difirmankan Allah:”In tanshurullah, yarsurkum wa yutsabbit aqdamakum…”.
Inilah langkah-langkah ilmiah untuk memperoleh kemenangan umat islam insyAllah.
1. Usahakan untuk jihad sekarang, dan langsung meninggalkan maksiat yang kamu kerjakan dan biasakan, dan mohonlah kepada Allah agar menolongmu untuk meninggalkan maksiat’. Dengarkan²(Atsarul maasi wadz dzunub alal umam wa syu’ub) : pengaruh maksiat dan dosa terhadap umat Islam dan bangsa.
2. Lakukanlah sholat dengan berjamaah dalam masjid 5 waktu sehari semalam…khususnya sholat Subuh…(Innash sholata alal mukminina kitaaban mauquta). Bacalah²(Anta, man yuakhkhirun nashro an hadzihil ummah): Kamu adalah orang yang menyebabkan kemenangan tertunda dari Umat Islam².
3. Usahakan bersedekah terhadap fakir miskin, walaupun dengan jumlah kecil dan remeh dari hartamu, karena ( Sodaqohmu secara sirr akan memadamkan murka Tuhanmu)
4. Yang untuk wanita muslimah, usahakan berbusana dan hijab yang sempurna dari sekarang…dan jangan sampai bilang:”akan aku lakukan nanti…”. Dengarkan²(Hijabul Mar’ah Almuslimah): Hijab wanita muslim”.
5. Giatkanlah mendidik anakmu, dengan didikan iman yang benar, biar mereka seperti anak-anak para sahabat, dan supaya generasi mereka lebih baik dari pada generasi kita sekarang. Dengarkan²(Durusun Muhimmah fi Tarbiyah): Pelajaran urgen dalam pendidikan.
6. Perbanyak sholat sunnah setiap hari.
7. Perintahkan saudara dan keluargamu dengan hal ma’ruf, dengan metode yang baik. Dan ingatkanlah mereka bahwa umat memerlukan mereka, dan ingatkanlah mereka agar engkau dan mereka supaya menjadi seperti Para Sahabat Rosulullah saw dalam amalan dan perkataan, Dengarkan²:”Amar makruf nahi mungkar”.
8. Lakukan apa yang telah diperintahkan Allah padamu dalam hal menyiapkan dirimu dan anakmu secara fisik, dan amalan(Wa aiddu lahum mastatho’tum min quwwah)…Dengarkan:”Wa aiddu lahum…”
9. Usahakan ikhlas dalam segala amalanmu, baik pelajarn, industri ataupun agraria atau yang lain. Pelajari fikih apa saja yang kamu tekuni. Seorang petani hendaklah belajar fikih agraria, seorang pedagang hendaklah fikih perdangangan, dan seorang pelajar maka hendaknya belajar fikih menuntut ilmu.
10. Ingatkan imam masjidmu agar setiap hari mengingatkan para jamaah untuk melakukan hal-hal yang membuat rido Allah, atau membaca pelajaran dari Kitab Allah atau dari Sunnah Rosulullah saw setiap minggu…mungkin ia bisa memakai kitab “Al masjid wa baitul muslim” Lisyaikh Abi Bakar Aljazairy.
11. Bantulah menyebarkan kebaikan dan media dakwah, baik berupa kaset, buku atau yang lainnya.”Dengarkan²:”Atta awun alalkhoir”.
12. Perbanyak doa agar Allah menetapkanmu di jalan Islam, dan agar Allah memperbaiki umat Islam, dan tunduk kepada Allah. Dengarkan²:”Sihamullail”.
13. Percayalah akan pertolongan Allah terhadap orang mukmin. Dengarkan²:Attsiqoh billah.
14. Jangan putus asa dari jalan panjang dan kesukarannya, karena kerusakan telah merata dikalangan umat sejak bertahun-tahun, dan memerlukan waktu panjang untuk merubahnya. Dengarkan²(Al andalus minal fathi ilassuquti).
Akhirnya…jika kamu menemukan orang-orang muslim berkumpul untuk sholat jammaah bersama adzannya juga, sebagaimana berkumpul untuk sholat Jumat. Maka ketahulilah bahwa ilmu dan agama telah ada dalam diri mereka…Dengarkan²(Awamilunnashri wal hazimah): Faktor-faktor kemenangan dan kejayaan.
(²). Anda bisa melihat, mendengar, dan membacanya di sebuah situs http://www.islamway.com
Penerjemah: Balyta Muslim
Selesai ana terjemah tanggal 12 Robiul Awal 1429 H/20 Maret 2008, Dari habis Hifd Quran di halaqoh sampai jam 07.47 am. Tempat di pesanggrahan ‘Maktabah Saririah’ Imaroh 13, Kamar 5.
Filed under: Tarjamah | Leave a comment »