Kita tidak berada di Zaman Abrahah bag 1

Judul Asli: Lasna fi zamani abrahah

Penulis: Dr. Roghib Assirjani

Kita tidak berada di masa Abrahah

Bismillahirrohmanirrohim

Segala puji bagi Allah, yang kita puja dan mintai pertolongan, ampunan, dan petunjuk-Nya. Dan kita berlindung pada Allah dari buruknya jiwa kita, dan jeleknya amalan kita, barang siapa yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak akan ada yang bisa menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan Allah maka tak ada seorangpun yang bisa memberinya petunjuk. Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah Hamba dan Rosul-Nya, semoga Allah selalu merahmatinya dan keluarga serta para sahabatnya…dengan rahmat yang berlimpah. Amma ba’du.

Kisah Abrahah sudah tidak asing lagi dikalangan umat Islam. Dialah Abrahah Al-Asyrom yang datang dengan segala kekuatan dan pasukannya dari Yaman untuk menghancurkan Ka’bah sebagaimana yang telah kita ketahui…

Ditengah jalan menuju Makkah ia merampas onta-onta penduduk Makkah yang digembalakan, 200 ekor onta dirampasnya, setelah itu dia ingin langsung masuk Makkah…

Sebelum memasuki Makkah, dia menemui Abdul Muthollib kakek Rosulullah saw, saat itu Beliaulah pemimpin penduduk Makkah, sebelum Abrahah masuk Kota Makkah Beliau menyambutnya. Setelah Abrahah melihat Abdul Mutholib, ia memulyakan dan mengagungkannya, mendudukkan disampingnya, karena Abdul Mutholib mempunyai wibawa kuat. Lalu Abrahah bertanya:”Apa keperluanmu?”, Abdul Mutholib bilang:”Aku ingin agar 200 onta yang telah dirampas seorang raja, dikembalikan kepadaku”.

Sebelumnya Abrahah menyangka Abdul Mutholib akan meminta dan berbicara tentang Baitullah.

Abrahah berkata: “Tadi aku sangat kagum melihat wibawamu, tapi setelah engkau bicara tentang onta, sekarang beda lagi (pamor Abdul Mutholib menjadi jatuh dimata Abrahah, pent)”.

Dalam pandangan Abrahah, ia meremehkan Abdul Mutholib karena Abdul Mutholib lebih mengurusi 200 onta dari pada Baitullahilharam.

Abrahah berkata:”Kamu kok malah ngurusi 200 ekor onta, serta melupakan Baitullah yang sebentar lagi akan aku hancurkan?”

Abdul Mutholib mengatakan kalimat tepat dan jitu, menunjukkan kemantapan dan keyakinannya…: “Ini, akulah pemilik onta itu, sedangkan baitullah Allah-lah yang akan mencegahmu menghancurkan Baitullah”.

Inilah sikap yang ditempuh Abdul Mutholib menghadapi Abrahah. Dan akhirnya, kehancuranlah yang diterima Abrahah dan balatentaranya sebagaimana yang telah kita ketahui bersama…

Apakah manusia akan hidup mencari sesuap nasi, dari hidupnya, dari anak-anaknya, dari onta-ontanya, dari kenikmatannya, lalu meninggalkan agama Allah?

Sebenarya, orang yang meyakini hal ini, maka ia mau tidak mau harus mengeluhkan sangat gegabahnya dalam pemahaman dan tanpa melihat…

Ana tarjamah: 13 Rabiul Awal 1429 H/21 Maret 2008 . Sebelum Sholat Subuh. Bersambung…

Walaupun begitu, setelah sikap negatif dari Penduduk Makkah, dan setelah Penduduk Makkah bercerai berai lari ke lereng-lereng gunung…

dan seteleh mereka membiarkan Abrahah dengan pasukan gajahnya memasukinya…

dan setelah tindakan negatif ini turunlah burung Ababil!! turunlah mukjizat agung…burung-burung kecil melemparkan batu dari Sijjil…menghancurkan tentara Abrahah dan orang-orang yang bersamanya…

Kenapa Burung Ababil turun? Kenapa ia datang untuk menolong kaum pengecut itu?

Jawabannya, Karena itulah sunnatullah (cara yang ditempuh Allah) dalam mengancuran orang zholim. Dan ini jugalah sunnah Allah dalam menghancurkan orang zhalim sebelum Masa Rosulullah saw.

Allah mengancurkan orang-orang zhalim dengan sesuatu diluar akal manusia (khoriqul adah), orang-orang mukmin tanpa mengangkat pedang dan tidak usah perang. Dan saat Baitullah Al-Haram menghadapi ancaman, sunnah tersebut terlaksana walaupun orang-orang mukmin tidak ada.

Dan hal ini juga yang terjadi pada masa Nabi-Nabi sebelum Nabi Muhammad saw

Nuh As

Saat dia didustai kaumnya, dan setelah dia merasa bahwa dia tidak punya harapan dalam iman kaumnya…, dia berhenti, lalu berdoa kepada Allah sebagaimana yang tergambar dalam ayat Alquran:

“Lalu Nuh berdoa kepada Tuhannya, Hamba telah kalah, maka tolonglah aku”. Lalu Allah mengabulkan doanya, Allah berfirman:”Lalu kami buka pintu-pintu langit dengan air yang melimpah…Qs: Alqomar 11-31.

Sholat Subuh dulu ahh…jam 05.28, nanti lanjut, sebentar lagi iqomah ni…

Tidak terjadi pertemuan antara orang mukmin dan orang kafir, tapi datang angin topan, dan Allah membawa orang-orang mukmin naik kapal laut dengan kejadian yang diluar akal manusia ini.

Luth As

Saat beliau didustakan kaumnya, beliau berkata: “Ya Tuhanku, selamatkan aku dan keluargaku dari apa yang mereka ketahui”, sebagaimana yang diceritakan Allah dalam Qs: Assyu’aro 169:

Lalu datanglah perintah dari Allah swt:

“Maka pergilah kamu di akhir malam dengan membawa keluargamu, dan ikutlah mereka dari belakang dan janganlah seorangpun di antara kamu menoleh kebelakang[i] dan teruskanlah perjalanan ke tempat yang di perintahkan kepadamu”. Qs: Al-Hijr 65.

Disana tidak ada pertemuan macam apapun antara orang mukmin dan kafir, lalu setelah itu Allah memperjelas apa yang terjadi pada desa zhalim setelah Luth dan keluarganya keluar dari desa tersebut dengan selamat, Firman Allah QS: AL-Hijr 74.:

“Maka kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang keras”.


[i] . Perhatikanlah kembali surat Hud ayat 81.

Leave a comment