Menghancurkan Orang Dzalim bag 5

Masalah rawan….

21 Robiul Awal 1429 H/29 Maret 2008 M
Kita tidak ingin ada muhabbitotol haroroh tanpa penanganan penyebab hakikat sakit.

Kita tidak ingin slogan-slogan kosong dan tidak juga suara tinggi tasyannujatin mufta’ilah…

Kita tidak ingin mengomentari kesalahan dan problematika, kesedihan kita atas syama’ah hakim, ilmuwan, juru dakwah, kelompok, temen, ataupun musuh…

Kita memerlukan fikih/kesadaran dan pemahaman atas penyebab sakit, pengobatannya yang sesuai syara’…

Problematika dalam ideologi adalah problem fikiran di tingkat pertama..

Itulah masalah salah faham yang membahayakn pada sebagian besar dasar yang tetap dalam agama Islam.

Kesalah fahaman yang tersebar di kalangan Umat Islam, dari bawah sampai atas, kecuali orang-orang yang dirahmati Allah SWT.

Jadi solusinya adalah kembali ke pemahaman Islam dari sumber aslinya.

Masalah Iraq misalnya, kita menemukan pertanyaan sebagai berikut:

Kita menjumpai orang yang berkata:”Sadam Husein harus menyingkir…”
Yang lain berkata:”Negara-negara Arab harus berjalan pada jalan keselamatan bagaimanapun urusannya…”
Disana juga ada orang yang bilang:”PBB harus bergerak…”
Sebagian yang lain berkata:”Amerika harus cepat menyelesaikan masalah…”
Yang lain berpendapat:”Irak harus menghancurkan semua persenjataan..”
Ada juga yang berkata:”Kaum muslimin harus minta bantuan ke Cina, German, Perancis, Russia, untuk menghadang Amerika”.
Ada sekelompok orang yang menginginkan baju besi berupa manusia di Iraq.

Usulan-usulan ini pasti akan dihapus oleh Rosulullah SAW jika misalkan beliau mengikuti kejadian di Iraq.

Kita ingin menyatukan persepsi atas dasar syariat Allah.

Kita memerlukan gerakan dengan persepsi di tengah-tengah anak kita, kekasih kita, tetangga kita, masyarakat kita..

Kita ingin tindakan dengan segala konsep yang kita ketahui dalam agama Allah.

Konsep-konsep yang dibutuhkan umat.
Saya akan sampaikan disini beberapa konsep yang saya rasakan bahwa umat sangat membutuhkannya, saya mengajak semua muslim berbicara, baik para penguasa atau rakyatnya, Orang Arab atau bukan, jauh atau jauh, hidup di negara terjajah atau yang merdeka.

Semua orang muslim, muslim manapun juga, dia rido Allah sebagai Tuhannya, Islam sebagai agamanya, Muhammas SAW sebagai rosulnya…

Konsep pertama
Apa yang kita bicarakan dari awal…kita tidaklah di zaman Abrahah, disana ada undang-undang untuk memperoleh kemenangan yang telah diciptakan oleh Allah swt buat kaum muslimin:”Intanshurullah yanshurkum”. Menolong Allah adalah dengan menerapkan syariatnya. Sebagian orang berkata:”Ini adalah tanggung jawab penguasa…”

Tetapi penerapan syareat adalah pada tida tingkatan yang mencakup individu, masyarakat, dan penguasa, dan masing-masing memiliki fungsi dalam menerapkan syariat Allah.

Tingkat pertama : Individu
– Melaksanakan ketaatan dan menjauhi keharaman adalah penerapan syariat.
– Sholat, puasa, zakat, haji adalah menerapkan syariat.
– Tidak mempraktekan riba umpamanya, adalah penerapan syariat…
– Hijab adalah penerapan syariat…
– Berbakti pada orang tua, memelihara tetangga, menjaga hak jalan merupakan penerapan syara’
Disana ada banyak hal yang berkenanaan dengan syara’ yang direrapkan pada individu tidak pada penguasa.

Tingkat kedua: Masyarakat
“kalian semua adalah pengembala, dan akan bertanggung jawab dalam pengembalaannya”.
– Anda bisa mempraktekan syariat dalam rumahmu.
– Kamu bisa menerapkan syariat bersama murid-muridmu jika engkau seorang guru
– Dengan para pegawai jika engkau jadi kepalanya
– Dengan para pelanggan jika engkau pedagang.

Banyak hal dalam masyarakat yang bisa kita terapkan syariat didalamnya tanpa penguasa.
Memerintahkan hal kebaikan dan menjauhkan dari kemungkaran, memerangi kerusakan, memerangi suap, memerangi wasathoh menurut kemampuan kita.

Bersambung…

Leave a comment